Mengungkap Rahasia Program Nuklir Israel

Diperoleh dari

http://www.selamatkan-indonesia.net/index.php?option=com_content&task=view&id=297&Itemid=63

Kalau dibilang Amerika Serikat tidak bersikap adil kepada dunia, termasuk kepada negara-negara Muslim di Timur Tengah dan dunia ketiga pada umumnya, nampaknya penilaian semacam itu tidaklah terlalu berlebihan. Baru-baru ini stasiun Televisi BBC London mengungkap dukungan rahasia Amerika kepada Israel pada 1969.

Ini sebuah fakta baru di tengah-tengah kenyataan bahwa Amerika bersama Inggris, dua negara yang kerap digolongkan sebagai White Anglo Saxon Protestant tersebut, dengan tanpa belas kasihan sedikitpun, telah melancarkan serangan dan pendudukan militer di Irak dengan dalih bahwa rezim Saddam Husein memiliki senjata pemusnah massal(Weapons of Mass destruction). Yang terbukti hingga kini belum berhasil diketemukan.

Bahkan bukan itu saja. Amerika juga hingga kini terus mengancam dan mengintimidasi Korea Utara dan Iran karena dalam dugaan negara Paman Sam tersebut, kedua negara tersebut sedang mengembangkan program persenjataan nuklirnya.

Namun terkadang, kebenaran bisa muncul dan mengungkapkan diri dengan cara yang tak terduga dan misterius. Televisi BBC Inggris yang meski didanai oleh pemerintah Kerajaan Inggris namum selalu menyajikan pemberitaan yang independent dan bersifat investigatif, baru-baru ini mengungkap adanya Persenjataan Rahasia Israel melalui tayangan film dokumenter.

Dengan kata lain, Israel yang selama ini merupakan sekutu andalan Amerika dan Inggris, ternyata juga memiliki Senjata Pemusnah Massal, dan hingga kini tetap tersembunyi dari pantauan dan pengetahuan masyarakat Israel dan dunia internasional.

Begitulah laporan investigatif TV BBC yang juga ditulis dan dikembangkan oleh seorang penulis Ashraf Jamal melalui sebuah situs di internet http//www.ae-shahin.com. Berita yang dilansir oleh BBC ini dengan tak ayal telah membuat gusar Presiden George Bush. Karena kalau betul laporan investigatif BBC tersebut valid, berarti stasiun televisi Inggris yang berskala dunia itu telah mengungkap sebuah informasi yang masih bersifat rahasia hingga sekarang.

Artinya, dengan terungkapnya informasi tersebut, Israel ternyata memiliki sistem persenjataan nuklir yang cukup berbahaya, sehingga Israel layak untuk dimasukkan ke dalam negara-negara yang masuk kategori the axis of evil atau kekuatan setan sebagaimana julukan Presiden Bush tempo hari. Baik secara militer maupun ekonomi.

Sudah Berlangsung 40 Tahun

Masih ada lagi satu temuan dalam film dokumenter BBC tersebut. Bahwa ternyata program nuklir Israel sudah berlangsung 40 tahun sejak 1962. Waktu itu, Israel bisa-bisanya mengaku bahwa pembuatan reactor nuklir di Damona hanyalah sekadar pabrik pembuatan textil. Nah ini yang tak kalah menarik, melalui investigasi tersebut terungkap ada sekitar 100 orang pekerja pabrik yang terserang penyakit kanker gara-gara bersentuhan dengan bahan-bahan radioaktif yang digunakan di pabrik reaktor nuklir yang diklaim Israel sebagai pabrik pembuatan textil tersebut.

Menurut penelusuran BBC, mantan Perdana pertama Ben Gurion dan mantan Perdana Menteri Israel Shimon Peres yang juga dikenal sebagai tokoh sentral partai Buruh Israel, merupakan aktor penting yang melobi Amerika agar negara Yahudi tersebut terhindar dari pemeriksaan Badan Energi Atom Internasional. Dalam lobinya kepada mendiang Presiden John Kennedy, Ben Gurion memperingatkan adanya bahaya perlombaan persenjataan di Timur Tengah. Singkatnya, Israel meminta Amerika agar merestui pembuata nuklir di Israel.

Meski Kennedy nampaknya akhirnya setuju mengingat peringatan Ben Gurion sepertinya masuk akal, namun Kennedy tetap waspada dan menekan agar Israel jangan bertindak terlalu jauh dengan persenjataan nuklirnya. Sayang, bahwa pada 1963 Kennedy tewas terbunuh. Bahkan pada 1969, Perdana Menteri Perempuan Israel pertama Golda Meir berhasil membuat persetujuan dengan Presiden Richard Nixon yang dalam perjanjian tersebut ditegaskan: Silahkan Isreal meneruskan program nuklirnya asalkan tetap bersifat rahasia.

Itulah sebabnya berita baru dari BBC tersebut telah semakin menimbulkan misteri mengenai kebijakan nuklir di Israel.

Kesaksian Orang Israel Sendiri

Uniknya, film dokumenter tersebut dimulai dengan kesaksian dan kisah seorang warga Yahudi asal Maroko bernama Mordechai Vanunu yang mengungkap rahasia kemampuan nuklir Israel. Vanunu bekerja di pabrik reaktor Nuklir Damona. Dan kemudian terkejut dengan efek mematikan dari senjata pemusnah masssal tersebut. Ini kemudian membuat hati nuraninya tergerak, dan kemudian memutuskan untuk mengambil beberapa gambar reaktor nuklir yang berada di dalam pabrik tersebut.

Inilah bukti kongklusif yang dimiliki Vanunu betapa Israel telah memiliki perusahaan pembuatan bom atom. Dan hal ini pula yang kemudian dia memutuskan keluar dari pabrik reaktor nuklir di Damona dan hijrah ke Australia. Dan berpindah agama menjadi Kristen. Di Australia inilah seorang wartawan Inggris mengetahui bahwa Vanunu memiliki informasi ekslusif berkenaan dengan rahasia persenjataan nuklir Israel. Sehingga berkat bujukan wartawan tersebut, diberangkatkanlah Vanunu ke London. Dan mengungkap semua kisah di balik pabrik reaktor nuklir Damona dan rahasia kemampuan nuklir Israel.

Vanunu memastikan bahwa Israel telah mengembangkan lebih dari 200 bom atom, dan sekarang sedang mengembangkan bom nutron. Dengan kapabilitas nuklir seperti itu, Israel bisa dipastikan akan berhasil menghancur-leburkan seluruh kawasan Timur Tengah.

Kesaksian Vanunu itu pada akhirnya telah menggerakkan dinas intelijen Israel untuk menangkapnya. Dan dengan pancingan intelijen ala Israel, Vanunu berhasil dipancing masuk Itali, dan kemudian diculik dan dibawa pulang ke Israel. Setelah di bawa pengadilan, pemerintah Israle mengganjar dirinya 18 tahun penjara.

Dengan adanya film dokumenter tersebut, tentunya telah memperkuat adanya dugaan sebelumnya bahwa Israel memiliki gudang persenjataan nuklir terbesar keenam di dunia. Termasuk senjata nuklir taktis, ranjau nuklir serta rudal berskala menengah yang dapat diluncurkan dari laut, darat dan udara.

Karena itu, informasi berharga dari BBC ini harus dikampanyekan seluas-luasnya betapa Amerika Serikat selama ini menerapkan politik luar negeri yang condong memihak Israel. Kedua, bahwa selama ini Amerika seringkali menerapkan politik luar negeri yang bersifat rahasia dan mengelabui (deceptive) terhadap negara-negara yang bukan sekutu Amerika. Sebaliknya terhadap sekutu-sekutunya seperti Israel, Amerika seringkali mengadakan perjanjian rahasia dan tertutup, dalam rangka membuat program-program yang berbahaya bagi kehidupan umat manusia.

Ketiga, perlu adanya suatu studi yang bersifat intensif dan mendalam secara berkesinambungan mengenai Israel, baik mengenai kebijakan pemerintahnya maupun peran-peran strategis yang dimainkan oleh elemen-elemen masyarakat lainnya seperti korporasi dan pelaku bisnis, media massa dan kalangan akademis.

Hendrajit

Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saatnya Berubah

Kenaikan BBM, Turunnya Harga Diri

AR, LM, CT, Segera Tobat......