Kita hanya butuh skenario

Jadi inget lagu God Bless. Dunia ini adalah panggung sandiwara. Alloh adalah Sang Sutradara dan Kita adalah aktor dan aktrisnya. Kita diberi tujuan untuk membuat cerita yang berakhir dengan happy ending, berakhir bahagia. Akhir itu adalah kematian yang menyenangkan. Lalu, mana skenarionnya? Alquran, Alhadist, Ijma, Qiyas, dan Ijtihad adalah scenario terbaik yang diturunkan Alloh.
Bagaimana agar cerita ini menjadi menarik dan bermakna bagi kita. Tentu, memahami sebuah panggung sandiwara menjadi keniscayaan bagi kita. Semua yang ada di atas panggung, harus menjadi alat bagi kita untuk membantu peran sebaik-baiknya. Begitu pun, seorang aktor harus mampu mengejawantahkan scenario itu di atas panggung, hingga menjadi pertunjukan dinamis, progresif, dan menarik serta bermakna.

Panggung, setting, backdrop, tools, cahaya, sudah tersedia, disediakan sang Sutradara. Peran kita, secara natural, adalah seorang anak, suami, bapak, tetangga, pekerja, kawan, sahabat, dan instrument lainnya. Sedangkan scenario, sudah disediakan pula. Saya lebih cenderung mengatakan scenario itu disebut normative. Semua peran harus merujuk pada scenario itu. Jika tidak, jangan salahkan jika Sang Sutradara tidak menyukai apa yang kita perankan.

Di balik scenario normative ini, ada scenario yang lahir dalam diri, pemikiran, perenungan, perasaan, karakter, genetika. Scenario ini bersifat primordial. Sangat privasi, walaupun umum dialami oleh setiap manusia. Scenario ini pula yang menjadikan keaktoran menjadi hidup dan berbeda dengan keaktoran orang lain. Misalnya saja, jika pemeran Pretty Woman itu tidak diperankan Jullia Robert, tentu akan sangat berbeda, meski scenario dan settingnya persis sama. Atau, Richard Gere diperankan Budi Anduk, tak salah, tapi pasti akan lain kesannya. Nah, inilah scenario primordial yang saya artikan. Semua peran silakan digunakan. Budi Anduk tidak haram memerankan Hasan sebagai dokter gadungan atau Richard Gere dalam Pretty woman. Begitu pula, saya atau anda, sangat bebas untuk menentukan peran mana yang akan kita lakoni.

Untuk itu, scenario primordial apa yang akan kita lakoni?
Wallahu’alam
Des 09

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saatnya Berubah

Kenaikan BBM, Turunnya Harga Diri

AR, LM, CT, Segera Tobat......