Uang Panas Kuras Anggaran Negara RI
Depok, 27 Desember 2010 Sufyan al Jawi - Numismatik Indonesia Uang rakyat sebesar Rp 30 tilyun melayang sia-sia karena masuknya uang panas asing. BI mengalami negative spread karena membeli valas dengan bunga 6,5 persen. Inilah aksi kriminal yang sesungguhnya! Jika modal BI makin tipis akibat bea Sterilisasi Moneter untuk meredam dampak negatif uang pasan terhadap perekonomian domestik, pemerintah melalui anggaran negara (APBN) harus menambah modal bank sentral. Bila tidak, rupiah akan terjun bebas nilainya di pasar valas. Arus masuk dana asing spekulatif dan berjangka pendek yang kian deras, membengkakkan defisit neraca Bank Indonesia dan menipiskan modal bank sentral akibat naiknya biaya sterilisasi moneter tersebut. Ini berarti rakyatlah yang harus menanggung beban, karena kalahnya pertahanan BI untuk menjaga nilai rupiah dari gempuran spekulan valas melalui Hot Money. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa dalam pertarungan antara spekulan valas melawan bank sentral negara manapu