Postingan

Saatnya Berubah

Dengan Nama Alloh, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang Segala puji hanya milik Alloh, dan Keselamatan untuk Baginda Nabi, Rasululloh sholallohu walaihi wasallam. Sudah lama tak bersua. Kini titik pergerakan berubah. Semoga perubahan ini mendapat Ridho Alloh Azzawajalla aamiin..

Kenaikan BBM, Turunnya Harga Diri

Gambar
Menonton pengumuman kenaikan harga BBM tadi malam (21/6) di stasiun televisi berita, saya menangkap adanya ketidakberdayaan pemerintah republik ini dari tekanan asing. Rakyat Indonesia tak lagi menjadi acuan dalam mengambil kebijakan, sebaliknya, setiap tekanan asing (baca: pihak kapitalis dan bankir), selalu menjadi panutan. Dengan dalih subsidi yang tidak tepat sasaran, harga BBM naik, premium dari Rp4500 menjadi Rp6500, sedangkan solar naik dari Rp4500 menjadi Rp5500. Subsidi BBM untuk rakyat bisa ditekan karena adanya APBN perubahan. Semua kebijakan kita diatur oleh tekanan dan pesanan asing. Di era globalisasi ini, republik ini menjadi meja makan besar dengan hidangan yang serba sedap dan dikerubuti para kapitalis asing dan bankir internasional. Mereka berburu segenap sumber daya alam, dan kemudian dijual kembali ke rakyat kita dengan harga tinggi. Pemerintah pun merasa bangga dengan penghargaan dari lembaga internasional, yang tak lain adalah sertifikasi budak sejati para kap

Tinggalkan Bank, Warga Spanyol Pilih Kasur

Kepercayaan masyarakat Eropa pada perbankan semakin luntur. Warga Spanyol pilih simpan uang di bawah kasur. Krisis finansial yang terjadi di Eropa belum menunjukkan tanda-tanda surut. Bahkan, terus meluas, dengan kasus terakhir melanda Siprus. Di Spanyol, meski perbankannya telah mendapatkan talangan pemerintah, masyarakat sudah kehilangan kepercayaan. Banyak warga telah mengalami kehilangan harta yang justru dititipkan di bank. Jalan keluar yang ditempuh adalah: menarik uang dari bank dan menyimpannya sendiri. Kecenderungan ini dimanfaatkan oleh seorang wirausahawan, yang sebelumnya terkena PHK akibat lesunya ekonomi, Fransisco Santos. Ia merancang kasur yang dilengkapi dengan kotak penyimpan uang. Ini, tentu saja, seperti kata para tetua dulu yang secara harfiah menyimpang uang di bawah kasur. Kasur dengan kotak penyimpan uang itu kini telah memasuki pasaran, dan mulai diminati dan dibeli konsumen. Dengan merk 'Micolchon' kasur special itu bahkan sudah mulai diekspor ke C

Kencing dan Siksa Kubur

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya terkejut karena kuda yang ditungganginya mengamuk. Nabi pun turun dari kuda dan diikuti para sahabatnya. Ternyata, di balik amukan sang kuda, ada suara jeritan jenazah di dalam kubur yang sedang disiksa. Nabi bersabda; "Kebanyakan siksa kubur itu disebabkan air kencing." Diriwayatkan, jenazah itu sedang disiksa oleh malaikat karena tidak pernah mencuci zakarnya selepas kencing. Inilah yang membuatnya disiksa malaikat kubur. dari persoalan kencing, yang kita anggap remeh, ternyata bisa berakibat fatal, tidak diterimanya solat karena percikan air kencing mengenai celana. Disinilah Islam begitu mengatur hal yang biasa kita anggap remeh dan bukan apa-apa. Akan tetapi konsekwensinya begitu berat diakhir kelak.

Ekonomi adalah Sumber Masalah.

Ekonomi.adalah.Sumber.Masalah. Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara Masalah ekonomi tak akan bisa diselesaikan oleh ekonom. Sebab ekonomi adalah sumber masalah, bukan obatnya Terminologi 'ekonomi' bukanlah sebuah istilah teknis semata. Ekonomi adalah sebuah ideologi. Kalau mau dilihat dalam tataran teknisnya maka ekonomi adalah kumpulan formula dan aksioma, yang dilengkapi dengan asumsi-asumsi, dari sebuah ideologi, yakni pembenaran dan penerapan riba. Karena itu kata sifat apa pun yang diletakkan di belakang istilah ekonomi, seperti ekonomi kapitalis, ekonomi sosialis, ekonomi kerakyatan, bahkan ekonomi Islam sekalipun, tidak mengubah sedikit pun substansi dasarnya: pemberlakuan riba dalam kehidupan. Sejak masa Orde Baru kita pun selalu diakrabkan dengan frase "Pembangunan Ekonomi" sebagai modus operandi kehidupan berbangsa. Secara internasional, pencapaiannya kemudian diukur dengan berbagai indikator tertentu yang dibakukan, seperti jumlah orang miski

Hasrat Berkuasa

Ada yang manarik di benakku malam ini. Yakni, sebuah gairah dan dorongan kuat untuk mendapatkan dunia. Dengan kata lain, kekuasaan, harta, dan seksualitas. Jika Sigmund Freud mengatakan bahwa seluruh hasrat yang menggerakan dunia adalah seksualitas, tapi saya berkeyakinan bahwa kekuasaanlah pemicu dunia. Seluruh komposisi gerak motivasi kerap dilandasi keinginan berkuasa. Sesuatu yang laten, namun dirasakan sebagai api untuk menjadi penguasa. Saya bukan seorang psikoanalisis yang atheis seperti Freud, tapi saya hanya mereka-reka dalam wacana sendiri, meski berusaha bermetode analitikal. Lalu Ibn Khaldun atau Abdurrahman Ibn Khaldun (1332 M-1406 M), mengatakan motivasi utama manusia adalah ekonomi. Lalu, seluruh pergerakan hidup manusia disandarkan pada motivasi ekonomi semata. Dengan kekuatan ekonomi, seorang manusia menjadi puncak keberhasilan. Tapi bagi saya, kekuasaan memang menjadi penting, antara lain menguasai dan dikuasai. Dalam globalitas, seseorang berusaha menjadi bagian

Uang Panas Kuras Anggaran Negara RI

Depok, 27 Desember 2010 Sufyan al Jawi - Numismatik Indonesia Uang rakyat sebesar Rp 30 tilyun melayang sia-sia karena masuknya uang panas asing. BI mengalami negative spread karena membeli valas dengan bunga 6,5 persen. Inilah aksi kriminal yang sesungguhnya! Jika modal BI makin tipis akibat bea Sterilisasi Moneter untuk meredam dampak negatif uang pasan terhadap perekonomian domestik, pemerintah melalui anggaran negara (APBN) harus menambah modal bank sentral. Bila tidak, rupiah akan terjun bebas nilainya di pasar valas. Arus masuk dana asing spekulatif dan berjangka pendek yang kian deras, membengkakkan defisit neraca Bank Indonesia dan menipiskan modal bank sentral akibat naiknya biaya sterilisasi moneter tersebut. Ini berarti rakyatlah yang harus menanggung beban, karena kalahnya pertahanan BI untuk menjaga nilai rupiah dari gempuran spekulan valas melalui Hot Money. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa dalam pertarungan antara spekulan valas melawan bank sentral negara manapu